Motto"Singa Ambara Raja" melambangkan kelincahan dan semangat kepahlawanan rakyat Kabupaten Buleleng Profil Kesehatan Kabupaten Buleleng Tahun 2015 v dr. I Gusti Nyoman Mahapramana Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Profil Kesehatan Kabupaten Buleleng Tahun 2015 vi KATA PENGANTAR
Hotels near Tugu Singa Ambara Raja, Singaraja on Tripadvisor: Find traveler reviews, 5,759 candid photos, and prices for 2,385 hotels near Tugu Singa Ambara Raja in Singaraja, Indonesia.
Hotels near Tugu Singa Ambara Raja, Singaraja on Tripadvisor: Find traveler reviews, 5,784 candid photos, and prices for 2,542 hotels near Tugu Singa Ambara Raja in Singaraja, Indonesia.
Hotels near Tugu Singa Ambara Raja, Singaraja on Tripadvisor: Find 33,223 traveler reviews, 5,873 candid photos, and prices for 2,592 hotels near Tugu Singa Ambara Raja in Singaraja, Indonesia.
. Detailed Reviews Reviews order informed by descriptiveness of user-identified themes such as cleanliness, atmosphere, general tips and location Indonesia209 contributionsAug 2019 • SoloSeru acar bulfest 2019 ini... Acara yg wajib datang....Acara ini mengalahkan acara yg dimiliki oleh ibu kota provinsi.....Berbagai jenis makanan tradisional khas singaraja, pakaian, baju dan kamen tradisional Written 13 August 2019This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn Singapore4,194 contributionsNov 2018 • Soloシンガラジャのメインストリートから内陸のほうにちょっと行ったところにあるライオンに羽を付けたような感じの像です。シンガラジャのシンガはライオンを意味するらしいので、シンガラジャのシンボルなんでしょうか。Written 28 November 2018This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn DDenpasar, Indonesia20 contributionsAug 2017 • Familytugu singa ambara raja yang menyambut saat memasuki kota singaraja dari arah bedugul. biasanya di hari minggu merupakan kawasan car free day. banyak tempat makan di sekitar sini, ada taman kota 18 July 2018This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn Indonesia618 contributionsJun 2017 • SoloTugu ini merupakan lambang kota Buleleng. Tugu ini dibangun untuk mengenang keperkasaan Ki Gusti Ngurah Panji Sakti, yang merupakan penguasa wilayah utara pulau Dewata pada tahun 1660-an. Patung singa ambara raja merupakan sebuah patung singa bersayap yang mencengkeram buah jagung gembal yang melambangkan kekuatan, ksatria, kekuasaan pemimpin Bali yang gagah perkasa. Patung ini ditunjang oleh tugu yang berbentuk bunga teratai. Terletak di pusat kota 3 August 2017This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn more.
Tugu Singa Ambara Raja SAR yang kokoh berdiri di depan Kantor Bupati Buleleng pada persimpangan Jalan Ngurah Rai – Pahlawan – Veteran menjadi maskot dan lambang kebanggaan masyarakat Bali Utara. Namun tidak semua mengetahui keberadaan Tugu SAR tersebut. Sejatinya, keberadaan tugu Singa Ambara Raja telah dipersiapkan sejak tahun 1968, kala itu, Bupati Buleleng Hartawan Mataram, pada Jumat 16 Februari 1968 membentuk satu kepantiaan untuk meneliti dan mengali sejarah lahirnya Kota Singaraja dan Lambang Daerah Kabupaten Buleleng. Panitia peneliti dan mengali sejarah itu diketuai langsung Hartawan Mataram dengan Ketua Harian Made Gelgel serta sejumlah penulis diantaranya Sudjadi dan Ketut Ginarsa, sementara panitia lambang daerah Kabupaten Buleleng dipercaya Hartawan Mataram dengan Ketua Harian Gede Putu Rijasa, Wakil Ketua Nyoman Oka Api, Sekretaris Putu Kasta, sedangkan pelaksananya adalah Rokhim Seniman Subroto dibantu oleh Undagi Made Rudita bersama beberapa orang pelaksana lainnya. Dari sejumlah kajian dan merangkai sejarah perjalanan Kota Singaraja serta berbagai pandangan dan pendapat para ahli serta masyarakat di Kabupaten Buleleng termasuk menyesuaikan dengan tipologi buleleng yang cenderung keras, kreatiaf, inovatif, religious, cerdas dan berbudaya. Panitia akhirnya mampu merumuskan sejarah berdirinya Kota Singaraja dan menciptakan Lambang Daerah Kabupaten Buleleng. Dalam proses kelanjutan itu, Panitia yang dibentuk Bupati Buleleng Hartawan Mataram langsung merancang wujud sebuah monumen yang merupakan simbol bagi masyarakat Bali Utara dan sekaligus mampu menjadi ciri masyarakat Buleleng, monumen itu-pun kemudian dikonsep dengan memadukan lambang-lambang secara kedaerah dan nasional. Secara garis besar, Tugu SAR berbentuk Singa bersayap itu yang kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah Perda Kabupaten Buleleng, tanggal 25 April 1968 Nomor 11/DPRD-GR/PER/29 dan disahkan oleh Mendagri dengan Surat Keputusan tanggal 19 November 1968 No. Pemda 10/29/35-323, memiliki sejumlah kiasan-kiasan tersendiri, dimana bangunan tugu atau yupa padmasana berbentuk segi lima yang melambangkan dasar falsafah Negara Republik Indonesia, Pancasila. Arca Singa-Raja atau patung Singa Ambara yang bersayap merupakan sebagai lambang nama kota Daerah Kabupaten Buleleng yang terbentang dari Timur ke Barat dengan tujuh belas helai sayap yang melambangkan tanggal atau hari Proklamasi yaitu tanggal 17. Pada tugu yang berdiri di wilayah Kelurahan Banjar Tegal Kecamatan Buleleng itu juga terlihat Buleleng atau jagung dengan daun delapan helai yang melambangkan bulan yang ke delapan yaitu Agustus. Buleleng atau Jagung Gembal yang dipegang tangan kanan singa itu juga diartikan sebagai nama Daerah Kabupaten Buleleng yang dipegang oleh Kota Singaraja, sementara pada bulir-bulir Buleleng atau Jagung Gembal berjumlah empat puluh lima butir yang melambangkan tahun Proklamasi yaitu tahun 1945, sehingga jika dirangkaikan Tugu Singa Ambara Raja merupakan jiwa semangat perjuangan Bangsa Indonesia yang diproklamasikan Soekarno Hatta pada Jumat, 17 Agustus 1945 yang dilandasi dengan Pancasila. Pada sisi lain, Tugu Singa Ambara Raja juga memiliki beberapa kiasan melambangkan tanggal 30 Maret 1604 hari lahirnya Kota Singaraja, diantaranya pada sembilan helai Kelopak Bunga Teratai yang melambangkan sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng. Selain itu juga terlihat Tiga Ekor Gajah Mina yang melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kepandaian rakyat Buleleng termasuk tiga buah permata yang memancar berkilau-kilauan melambangkan kewaspadaan dan kesiap siagaan rakyat Buleleng. Jumlah bulu sayap yang besar dan yang kecil sebanyak tiga puluh helai, pada sayap jajaran yang pertama banyaknya 5 helai, kedua banyaknya 7 helai, ketiga banyaknya 8 helai dan sayap jajaran yang keempat banyaknya 10 helai, sehingga saat dijumlahkan 5,7,8,10 menjadi 30 yang Melambangkan tanggal atau hari lahirnya kota Singaraja. Tiga puluh tulang pemegang bulu sayap pada Singa Ambara Raja melambangkan bulan yang ketiga atau bulan Maret yaitu bulan lahirnya kota singaraja, sementara rambut, bulu gembal, bulu ekor Singa yang panjang berjumlah seribu enam ratus empat helai yang melambangkan tahun lahirnya kota Singaraja, sehingga seluruhnya dirangkaikan menjadi 30-03-1604. Pada rumusan peneliti itu juga merusmuskan satu motto atau semboyan Kabupaten Buleleng Singa Ambara Raja’ yang memiliki sebuah makna kelincahan dan semangat kepahlawanan rakyat Buleleng dibawah kepemimpinan Anglurah Ki Barak Panji Sakti hingga mampu memiliki luas wilayah mencapai Banyuwangi. Rancangan yang disusun dalam satu kesatuan dalam sebuah konsep kemudian diwujudkan Rokhim Seniman Subroto dan Undagi Made Rudita diwujudkan menjadi sebuah monumen dengan kesepakatan memilih lokasi didepan Kantor Bupati Buleleng, pada persimpangan jalan yang sekarang dikenal dengan Jalan Ngurah Rai, Jalan Pahlawan dan Jalan Veteran Singaraja serta masuk dalam wilayah Kelurahan Banjar Tegal Kecamatan Buleleng. Rancang bangun Tugu Singa Ambara Raja yang diawali pada tahun 1968 akhirnya dapat dituntaskan pada tahun 1971 dan bertepatan dengan purnamaning sasih katiga, sehari setelah tumpek landep, pada Minggu, 5 September 1971, Tugu Singa Ambara Raja diplaspas dan Bupati Buleleng Hartawan Mataram kala itu meresmikan monumen kebanggaan masyarakat Bali Utara sebagai simbol pendiri Kota Singaraja, Anglurah Ki Barak Panji Sakti. 099/022
Jumat, 06 November 2015 LOGO SINGARAJA Kota Singaraja dilambangkan dengan Singa bersayap memegang jagung gembal yang disebut "buleleng". Singa ini juga disebut Singa Ambara Raja yaitu simbol kejayaan raja Buleleng. Berbentuk segi lima yang berazaskan Pancasila Diposting oleh Darma Karya di Tidak ada komentar Posting Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan Posting Komentar Atom
SINGA AMBARA RAJA MONUMENT – THE MASCOT OF SINGARAJA CITY Singa Ambara Raja Monument is the mascot of Singaraja city in Buleleng regency, as the capital city of Buleleng. Singa Ambara Raja Monument was built in 1971 to commemorate the power of “KI GUSTI NGURAH PANJI SAKTI”. He was a ruler of the northern part of the Bali as The Island of Gods in 1660. He was success to built North Bali become a developed area. Singa Ambara Raja Monument emblematizes the strength, knight, and power of the Bali north leader. This monument located in the middle of Singaraja city, at the fork, in front of the Regent’s office. This monument supported by a statue with lotus shape, with 9 lotus petals which is the symbol of 9 districts in Buleleng Regency. The long feathers on both sides of the wings are 30 strands. That is the symbol of the birth date of Singaraja city. The feathers that grow from 3 pieces of wing bone as the symbol of the birth month of Singaraja city. And then the feather that covered the entire body of the lion is amount 1604 as the symbol of the year of the birth of Singaraja city. So, Singaraja city was born on 30 March 1604, and this monument was inaugurated on 30 March 1971 as the mascot of “SINGARAJA CITY. And every year, Buleleng people celebrate the anniversary of Singaraja city by a Buleleng Festival.
logo singa ambara raja